BUDIDAYA KANGKUNG

Kangkung dapat dibedakan menjadi dua macam, berdasarkan tempat tumbuhnya, yaitu :
  1. kangkung air hidup di tempat yang basah atau berair dan
  2. kangkung darat, hidup di tempat yang kering atau tegalan

Syarat Tumbuh
Tanaman  kangkung  tidak  memerlukan persyaratan tempat  tumbuh  yang sulit. Syarat yang penting adalah air yang cukup, terutama   untuk   kangkung air.  Bagi   kangkung   darat apabila kekurangan air  pertumbuhannya  akan
mengalami hambatan. Kangkung  dapat  ditanam  di dataran  tinggi maupun dataran rendah. Waktu  tanam   yang  baik,  pada musim hujan untuk kangkung  darat dan  musim kemarau  untuk kangkung air.


Benih
Varietas yang dianjurkan adalah varietas Sutra. Kangkung air mempunyai daun panjang dengan ujung yang agak tumpul berwarna hijau tua dan bunganya berwarna keunguan. Jenis ini diperbanyak  dengan  stek  batang  yang panjangnya 20 – 25 cm. Untuk kebutuhan stek dalam 1 m2 yaitu sekitar 16 stek.

Kangkung  darat  mempunyai  daun  panjang dengan ujung daun yang runcing, berwarna hijau keputih – putihan dan bunganyaberwarna putih. Jenis kangkung darat dapat diperbanyak dengan biji. Untuk kebutuhan pertanaman luasan  satu
hektar diperlukan biji sekitar 10 kg.

Cara Tanam
Stek – stek kangkung air ditanam pada Lumpur kolam atau sawah yang dangkal dengan jarak tanam 25 x 25 cm atau 30 x 30 cm. Pupuk buatan diberikan 50 – 100 kg N/ha setelah tanaman tumbuh.
Pengolahan tanah untuk kangkung darat, tanah dicangkul sedalam 30 cm, kemudian diberi pupuk kandang sebanyak 1 kg/m2 atau 10 t/ha. Setelah tanah  diratakan  kemudian  di  buat  bedengan pertanaman dengan lebar 60 cm atau 100 cm. Buat
lubang-lubang  pertanaman dengan jarak  20 cm antar barisan dan 20 cm antara tanaman.  Tiap lubang diberi 2 – 7 biji kangkung. Sistem penanaman dilakukan dengan zig-zag atau sitem garitan (baris).Pemupukan yang digunakan yaitu 200 kg Urea, 200 kg TSP dan 10 kg KCl per hektar.

Pemeliharaan
Penyiraman dilakukan  dua kali  sehari jika musim  panas,  pada  pagi  dan  sore  hari. Penyiraman  pada  sore  hari  lebih  banyak dibanding pada pagi hari. Setelah berumur 7 hari penyiraman dicampur dengan urea, setiap 20 liter
air dicampur dengan urea satu sendok makan maksimal 2 kali seminggu    Penyiangan dan pendangiran dilakukan tiga   minggu sekali atau lebih  sering  jika  terlihat  banyak  rumput. Sejenis  balang  atau  tengu  hama    yang menyebabkan daun menjadi keriting. Hama ini dapat diatasi dengan menyemprot insektisida. Penyemprotan dilakukan paling akhir 2 minggu sebelum panen


Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama  yang  menyerang  tanaman kangkung adalah ulat grayak (Spodoptera litura F), Kutu daun (Myzus persicae Sulz) dan Aphids gossypii),. Penyakit  yang menyerang batang tanaman kangkung adalah penyakit karat putih yang disebabkan oleh Albugo ipomoea  reptans.  Gejala penyakit ini  yaitu adanya pustul – pustul (bintik berwarna putih di sisi daun sebelah bawah batang ). Apabila diperlukan  gunakan pestisida yang benar – benar aman dan cepat terurai seperti pestisida biologi, atau pestisida nabati.


Panen
Panen dapat dilakukan pada saat tanaman berumur 2 bulan  untuk   kangkung  darat, untuk kangkung  air  tanaman  mulai  dapat  dipangkas ujungnya   kurang lebih  20  cm  pada  umur 2 – 3 bulan,  agar  tanaman  banyak  bercabang.
Pangkasan ini,    panen pertama yang   dapat dijual.  Selanjutnya  dilakukan  pemangkasan ujung cabang -cabangnya  setiap dua minggu sekali. Tanaman yang baik dapat menghasil- kan 10 – 16 t/ha dalam satu tahun. Setelah berumur
satu atau dua tahun, untuk ditanamani yang baru.

Kandungan gizi kangkung darat setiap 100 gram bahan mentah adalah :