Home » , , » Budidaya Pisang : PEMELIHARAAN TANAMAN PISANG

Budidaya Pisang : PEMELIHARAAN TANAMAN PISANG


Tanaman pisang sekali kita tanam jauh lebih repot membasmi daripada menanamnya. Begitulah tanaman bandel ini, dibiarkan pun tetap akan menghasilkan buah, mungkin itulah yang menyebabkan kebanyakan petani agak enggan merawat tanaman pisangnya. Padahal dengan sejumlah masukan teknologi yang telah dipublikasikan pisang ambon atau buai yang dipelihara dengan baik mampu menghasilkan buah minimal 30 kg/tandan, kira-kira satu setengah sampai dua kali lipat dari tanaman yang tidak dirawat. Kalau harga tiap kilo misal Rp. 1000,- maka dapat menghasilkan Rp. 30.000,- pertandan. Beberapa kegiatan perawatan/pemeliharaan yang perlu mendapat perhatian adalah :

1). Pemangkasan, pemangkasan daun kering bertujuan untuk pencegahan penularan penyakit, mencegah daun-daun yang tua menutupi anakan dan melindungi buah dari goresan daun. Saat pembungaan setidaknya ada 6-8 daun sehat, agar perkembangan buah menjadi maksimal. Setelah pemangkasan bunga jantan dilakukan sebaiknya tidak dilakukan pemangkasan daun lagi, daun bekas pangkasan dari tanaman sakit dikumpulkan dan kemudian dibakar. Alat pemangkasan sebaiknya disterilkan dengan desinfektan misalnya menggunakan bayclean atau alkohol.

2). Penyiangan dan Penggemburan Tanah, tanah disekitar pohon pisang harus dibersihkan dari rumput pengganggu/gulma, sekaligus digemburkan dengan cangkul bkecil (koret). Penggemburan tanah tidak boleh terlalu dalam karena perakaran pisang itu dangkal dan pekerjaan dilakukan sesuai dengan kondisi kebun. Bila gulma tidak banyak maka yang perlu dilakukan adalah penggemburan tanah agar perakaran dan bonggol pisang bisa berkembang dengan baik. Pengendalian gulma secara mekanis terutama dilakukan pada saat tanaman berumur 1 sampai 5 bulan, terutama 3 bulan pertama pengendalian gulma harus dilakukan secara intensif. Setelah tanaman berumur 5 bulan pengendalian mulai dikurangi karena kanopi tanaman telah saling menutupi sehingga dapat menekan pertumbuhan gulma. Penyiangan dilakukan selang waktu 2-3 bulan.
Saat ini pengendalian gulma dapat dilakukan dengan herbisida karena tanaman sudah cukup tinggi sehingga daun tanaman tidak terkena herbisida seperti DMA G, Paracol dan Herbisol sesuai dosis anjuran di kemasan. Penggunaan herbisida umumnya tergantung pada musim, musim kering menggunakan herbisida sistemik dan musim hujan menggunakan herbisida kontak. Kebersihan kebun di bawah tanaman pisang penting sekali, karena gulma dan sisa-sisa batang pisang yang ada dapat merupakan sarang hama penggerek batang. Hati-hati dengan penggunaan tanaman penutup tanah seperti Centrosema, Indigofera dan lain-lain yang dapat bersifat racun terhadap tanaman pisang.

3).Pembumbunan, perlu dilaksanakan bila umb i pisang muncul ke permukaan tanah, demikian juga pada waktu tanaman pisang menghasilkan rumpun (beranak). Hal ini dimaksudkan agar perakaran bisa berkembang lebih baik sekaligus memperkuat pertumbuhan tanaman pisang.

4). Pengairan, perakaran tanaman pisang dangkal, dekat dengan permukaan tanah namun tanaman ini tahan terhadap kekeringan atau kekurangan air karena perakarannya banyak mengandung air. Apabila tandan buah keluar pada musim kemarau, maka tandannya pendek pendek dan kecil-kecil. Kenyataan ini maka para ahli melakukan pengairan tanaman pisang pada musim kemarau, ternyata tandan buahnya jadi panjang dan buahnya juga besar-besar. Oleh karena itu pemberian air pada musim kemarau perlu sekali dilakukan terutama bila tanaman akan berbunga ataub berbuah. Musim kemarau kebun pisang perlu diairi minimal sebulan sekali agar kelembaban tanahnya terjaga.

5) Penjarangan Anakan, bertujuan untuk mengurangi jumlah anakan, menjaga jarak tanam dan menjaga agar produksi tidak menurun. Penjarangan anakan dilakukan dengan memelihara 1 tanaman induk (umur 9 bulan), 1 anakan (umur 7 bulan) dan 1 anakan muda (umur 3 bulan) yang dilakukan rutin setiap 6 - 8 minggu. Anakan yang dipilih atau disisakan adalah anakan yang terletak pada tempat terbuka dan yang terletak diseberangnya, jadi setiap rumpun supaya dijaga tinggal 3 anakan, yang lain dibuang hati-hatibsupaya hasilnya tinggi. Setelah bunga terakhir pada jantung mekar yang ditandai dengan pertumbuhan uler pisang lambat sekali segera sisa jantung dipotong. Pemotongan jantung pisang dapat meningkatkan produksi buah antara 2 - 5%.

6). Perawatan Tandan, membersihkan daun sekitar tandan terutama daun yang sudah kering dan membuang buah pisang yang tidak sempurna pada 1-2 sisir terakhir, diikuti dengan pemotongan bunga jantan agar buah pada tandan diatasnya dapat tumbuh dengan baik. Buah dibungkus/dikerodong dengan kantong plastik warna biru ukuran 1m x 45 cm. Hal ini dilakukan untuk melindungi buah darin kerusakan oleh serangga atau karena gesekan daun. Setelah dibungkus tandan yang mempunyai masa pembuahan sama dapat diberi tanda (misal dengan tali rafia yang sama0. Hal ini untuk menentukan waktu panen yang tepat sehingga umur dan ukuran buah seragam. Sebelum buah dipanen agar tanaman tidak roboh dapat ditopang dengan bambu atau dengan mengikat pangkal tandan dengan kabel atau tali yang dibentang diantara barisan tanaman pisang.

7). Sanitasi Kebun, bertujuan untuk menjaga lingkungan kebun tetap sehat, sehingga pertumbuhan tanaman dapat berlangsung dengan baik. Sanitasi dilakukan 45 hari sekali meliputi kegiatan pembersihan daun kering, penjarangan anakan dan pembuangan sisa tanaman bekas panen.
Sumber : 1).Teknologi Budidaya Pisang, B2P2TP Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2008. 2) Budidaya Pisang, Lembaga Penelitian Hortikultura Pasar Minggui Jakarta Indonesia, 1980. 3). Budidayabpisang, DEPTAN, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Palangkaraya, 2000. (siti hafsah husas, PP Pusbangluh).