Home » , , » Teknik Budidaya Cabai

Teknik Budidaya Cabai

Infone Wong Tani - Cabai
PENDAHULUAN

Cabai (Capsicum Annum var longum) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia, Karena buahnya selain dijadikan sayuran atau bumbu masak juga mempunyai kapasitas menaikkan pendapatan petani.

SYARAT TUMBUH

1. Tanah

    Tanah berstruktur remah/ gembur dan kaya akan bahan organik.
    Derajat keasaman (PH) tanah antara 5,5 - 7,0
    Tanah tidak becek/ ada genangan air
    Lahan pertanaman terbuka atau tidak ada naungan.

2. Iklim

    Curah hujan 1500-2500 mm pertahun dengan distribusi merata.
    Suhu udara 16° - 32 ° C

Saat pembungaan sampai dengan saat pemasakan buah, keadaan sinar matahari cukup (10 - 12 jam).

Teknik Budidaya

1. Persemaian

    Kebutuhan benih setiap hektar pertanaman adalah 150 - 300 gram dengan daya tumbuh lebih dari 90 %.
    Siapkan media semai dari tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 yang dibuat bedengan setinggi ± 20 cm, lebar ± 1 m dan panjang 3-5 m.
    Sebar benih secara merata atau ditebar dalam garikan dengan jarak antar garitan 5 cm dan ditutup tanah tipis-tipis lalu disiram.
    Setelah bibit berumur 10 hari, maka dilakukan pengkokeran, dengan menggunakan daun pisang, daun kelapa dan kantung plastik.
    Sekitar lima hari sebelum bibit dipindahkan naungan pada persemaian dibuka atau dikurangi supaya bibit terbiasa kena sinar matahari.

2. Pengolahan Tanah

    Satu minggu sebelum tanam lahan sudah siap, meliputi pencangkulan/bajak dan pembuatan bedengan.
    Ukuran bedengan tinggi ± 30 cm, lebar 1-1,5 m dan panjang sesuai kebutuhan petakan dengan j arak antar bedengan + 30 cm.

Berikan pupuk kandang dengan dosis 20-30 ton/ ha.

3. Penanaman

Bibit dipindahkan pada umur 28-35 hari

setelah semai dengan daun 5 – 7 helai, besarnya seragam, dengan posisi tegak, penyiraman dilakukan 2 hari sekali bila tidak ada hujan.

4. Pemupukan

    Diberikan dengan dosis dan aplikasi sebagai berikut: Pupuk kandang 20 ton / ha, siangi seminggu sebelum tanam.

Urea 150 kg/ ha, umur 3,6,9 minggu setelah tanam dengan dosis 1/3 setiap aplikasi, ZA 400 kg/ ha. Umur 3,6,9 minggu setelah tanam dengan dosis 1/3 setiap aplikasi, TSP - 36 : 150 kg/ ha, aplikasi seminggu sebelum tanam, KCL :100 kg/ ha, umur 3,6,9 minggu setelah tanam dengan dosis 1/3 setiap aplikasi.

    Bila dipergunakan mulsa dari plastik dapat dipasang setelah dilakukan pemupukan pupuk kandang den bile dipergunakan mulsa dari limbah tanaman seperti dang-slang den sisa-sisa tanaman dapat diberikan setelah penanaman bibit.

5. Pemeliharaan

Lakukan penyulaman, pemasangan ajir pada saat penanaman atau setelah tanaman setinggi 30 s/d 50 cm dan langsung diikat, panjang ajir + 1,5 m.

6. Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama dan penyakit
  
Penanggulangan

1. kutu, daun persik dipakai Curacron , Tohuthion

2. Ulat Grayak Methrin, Dimilin dan Atabron

3. Hama Trips Dipakai Nogos, Nuracran, Malathion

4. Bercak Daun, Busuk Batang dan Busuk Buah  digunakan Antracol, Dithane, M-45, Cupapit, Dipolatan AF

7. Panen
Panenlah cabai, bila cabe warna buahnya lebih dari 60 % (Warna buah masih belang hitam). Pemanenan dapat dilakukan setiap 3-5 hari sekali secara terus menerus sampai tanaman tidak menghasilkan.

Sewaktu panen sertakan tangkai buahnya, lakukan secara selektif dan hati – hati agar bunga, buah agar batang tidak rontok/ rusak.