Bronkhitis merupakan peradangan pada saluran pernafasan utama paru-paru yaitu bronkhus. Penyakit ini lebih sering terjadi pada udara yang lembab. Bronkhitis disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, dimulai saat bakteri atau virus mengiritasi bronkhus sampai akhirnya terjadi pembengkakan. Selain itu, dapat juga disebabkan karena merokok, menghirup asap, gas, debu dan zat-zat merangsang lainnya, atau karena adanya komplikasi dari penyakit lainnya seperti batuk rejan, campak atau tiphus.
Bronkhitis dapat terjadi secara akut dan khronis. Bronkhitis akut biasanya merupakan penyakit ringan dan jangka waktunya pendek, pada umumnya sembuh sendiri dengan sempurna. Namun, apabila serangan bronkhitis akut terjadi secara berulang-ulang dapat beralih menjadi bentuk kronis yang lebih serius. Gejala yang timbul pada bronkhitis akut antara lain yaitu : terasa sakit pada sendi-sendi, lemas seperti saat flu, demam ringan atau demam tinggi, dada terasa tidak nyeri terutama di belakang tulang dada, sesak nafas, sering diiringi batuk keras dan kering yang hampir terus menerus, dan terdapat lendir kental/ludah dalam tenggorokan. Apabila ludah yang dikeluarkan berwarna kuning ketika batuk, maka hal tersebut menandakan adanya infeksi. Penderita bronkhitis akut harus lebih banyak istirahat dan menghindari kelelahan, serta mengkonsumsi makanan yang bergizi, hindarkan debu, dan zat-zat kimia yang merangsang, hentikan menghisap rokok, dan gunakan antibiotik untuk memberantas infeksi bakteria.
Bronkhitis menahun atau kronis ditandai dengan tersumbatnya saluran pernafasan secara kronik, terjadi secara lamban dan lama-lama menjadi parah, bila tidak segera ditangani dapat menyebabkan penyakit paru-paru yang lebih serius. Penyakit ini menyebabkan paru-paru mengalami perubahan-perubahan sehingga menjadi tidak normal lagi, misalnya ada pembentukan jaringan-jaringan ikat atau komplikasi serius lainnya.
Perubahan tersebut menyebabkan gangguan gerak paru-paru normal sehingga udara tidak dapat masuk ke dalam dan keluar seperti biasanya. Bronkhitis kronis biasa terdapat pada orang yang suka merokok dan pada usia menengah sampai lanjut. Penyakit ini sering berhubungan atau berjalan bersamaan dengan penyakit paru-paru lainnya seperti empisema dan bronkhiektasis.
Penyebab utama bronkhitis kronik adalah kebiasaan merokok, kandungan tar pada rokok bersifat merangang secara kimiawi sehingga dapat menimbulkan kerusakan selaput lendir saluran-saluran pernafasan. Bronkhitis kronik juga dapat disebabkan karena infeksi saluran pernafasan yang terjadi secara berulang-ulang, polusi udara, dan alergi khusus. Faktor keluarga dan genetis/keturunan juga berperan membuat seseorang terkena bronkhitis kronik.
Merokok dapat menyebabkan infeksi saluran udara, mengakibatkan pertumbuhan jaringan fibrous yang tidak normal pada cabang brokhus, menghancurkan kantung udara paru-paru, meningkatkan produksi mukus dan mengurangi pemindahannya dari saluran udara, serta menghambat pengangkutan oksigen oleh sel darah merah dari paru-paru ke organ tubuh lain.
Bronkhitis kronik tidak selalu memperlihatkan gejala, dan baru terasa setelah usia setengah baya, yaitu adanya penurunan stamina, dan sering batuk-batuk. Keadaan tersebut akan semakin parah sejalan dengan bertambahnya usia dan perkembangan penyakit, sehingga menyebabkan kesukaran bernafas, kurangnya oksigen dalam darah dan kelainan fungsi paru-paru. Jika semakin parah dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan jantung, kelumpuhan, kegagalan pernafasan yang parah, serta kematian. Oleh karena itu untuk mengurangi berlanjutnya penyakit agar tidak menjadi parah dan sebelum kerusakan paru-paru semakin meluas, perlu menghentikan merokok dan hal-hal yang mengganggu pernafasan, menghindari cuaca yang terkena polusi, menjaga agar ruangan tetap hangat dan tidak pengap/lembab, mengkonsumsi makanan yang bergizi dengan diet yang seimbang, istirahat yang cukup, gunakan antibiotik untuk mengobati infeksi bakteria.
Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi bronkhitis diantaranya mempunyai efek sebagai antiradang (anti-inflamasi), anti-infeksi, antibiotik, antibakterial, meredakan batuk (anti-tussif). Beberapa contoh jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi bronkhitis antara lain yaitu :
- Pegagan (Centella asiatica Urb.)
Efek Farmakologis : sebagai anti-infeksi, antibakterial, penurun panas, antitoksik, penenang, peluruh kemih, membersihkan darah, dan lain-lain. - Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.)
Efek Farmakologis : antiradang, penawar racun/antitoksik, menurunkan panas, dan menghilangkan sakit (analgetik), menghilangkan bengkak, dan lain-lain. - Bawang Putih (Allium sativum L.)
Efek Farmakologis : Hangat, melancarkan peredaran darah, sebagai antibiotik, antioksidan, antikoagulan, serta dapat menstimulasi sistem imun, dan lain-lain. - Kulit Jeruk Mandarin (Citrus nobilis Lour.)
Sifat Kimiawi & Efek Farmakologis : pedas, hangat, masuk meridian limfa dan paru-paru. Berkhasiat sebagai obat batuk (antitussive), antiasma, peluruh dahak (expectorant), antiradang (anti-inflammatory), dan lain-lain. - Sirih (Piper betle L.)
Sifat Kimiawi & Efek Farmakologis : rasa hangat, pedas, berkhasiat menghentikan batuk, mengurangi peradangan, menghilangkan gatal, dan lain-lain. - Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Efek Farmakologis : sebagai antiradang, antiviral, peluruh dahak (expectorant) - Jahe (Zingiber officinale Rosc.)
Efek Farmakologis : hangat, antibatuk, peluruh dahak (expectorant), antiradang, melancarkan sirkulasi darah, dan lain-lain. - Kaktus gepeng (Opuntia dilenii Haw.)
Efek farmakologis : sebagai antibatuk (antitusif), penurun panas, penetral racun (antitoxic), menghilangkan sakit (analgetik), dan lain-lain. - Daun Saga (Abrus precatorius L.)
Efek farmakologis : penyejuk pada kulit dan selaput lendir, antibatuk.
- 30 gram pegagan/antanan segar + 10 gram kulit jeruk mandarin kering, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum.
- 7 lembar daun sirih + 10 gram jahe + gula batu secukupnya, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, diminum. (untuk bronkhitis akut)
- 15 gram sambiloto + 15 gram bawang putih yang telah dikupas kulitnya, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, tambahkan 1 sendok makan madu, diaduk, airnya diminum.
- 30 gram kaktus gepeng yang telah dikupas kulitnya dan diris-iris + 10 gram daun saga + gula batu secukupnya, direbus dengan 400 cc air hinggatersisa 200 cc, disaring, airnya diminum.