Mikroorganisme dapat ditemukan di semua tempat, terutama
pada bahan organik. Organisme mikro hidup di sekitar atau di bawah tempat yang
teduh dan memakan sisa bahan organik. Organisme mikro yang dibutuhkan untuk
pertanian dan akan dikumpulkan di sini paling banyak terdapat di bawah akar
pohon bambu. Karena pohon bambu mengeluarkan getah manis yang
merupakan bahan makanan bagi organisme mikro.
Cara untuk mengumpulkan organisme mikro adalah:
1. Masak beras
putih sedikit keras (air sedikit dikurangi.
2. Setelah nasi
tersedia, letakkan dalam wadah kayu atau plastik dengan ketebalan tidak lebih
dari 7 cm. Bila terlalu tebal, organisme mikro akan kekurangan oksigen.
3. Tutupi nasi tersebut
dengan kertas (jangan menggunakan kain
karena dapat menyerap air).
4. Kuburkan nasi
tersebut di bawah pohon bambu dan tutupi dengan plastik agar tidak kehujanan
dan tutupi juga dengan kawat kasa agar tidak dimakan tikus.
5. Biarkan selama
3 hari
Cara
penggunaan.
1. Campurkan nasi
tersebut dengan gula coklat denga perbandingan 1 : 1. Peras campuran tersebut
hingga ada cairan lengket yang keluar. Cairan inilah yang digunakan.
2. Simpan dalam
wadah dan letakkan dalam tempat sejuk dan terlindung dari sinar matahari selama 3 hari.
4. Campurlah
cairan ini dengan air dengan perbandingan 1 : 1000 (satu banding seribu)
5. Campurlah air
tersebut dengan dedak padi sehingga mempunyai kelembaban 50% (bila dedak sudah
dapat dikepal dan membentuk bola berarti kelembaban sudah cukup).
6. Tutupi campuran
dedak ini dengan jerami padi setebal 1 cm.
8. Biarkan selama
7 s/d 10 hari. Setelah itu bisa digunakan untuk mempercepat pembuatan
kompos dan pelapukan sisa tanaman
Cara penggunaan:
Sebarkan dan campurkan bahan tersebut apda bahan kompos
yang akan dibuat.
Fermentasi
sari tanaman
Daun tanaman dapat dimanfaatkan untuk bahan baku
mengumpulkan mikroorganisme. Fungsi dari sari tanaman ini adalah memberi
makanan pada mikroorganisme. Bahan-bahan yang diperlukan adalah 6 kg sayuran,
daun-daunan atau batang pisang. 3 kg gula.
1. Sayuran, daun
atau batang pisang dipetik sebelum matahari muncul atau sebelum embun padi
hilang, karena embun pagi sangat sesuai untuk aktifitas mikroorganisme. semua
bagian tanaman dapat digunakan
2. Sayuran jangan
dicuci. Cincang menjadi 3 s/d 5 bagian. Bila batang pisang potong setebal 2 cm
dan kemudian diperkecil menjadi 1 s/d 2 bagian. Bahan yang dibutuhkan sekitar 6
kg.
3. Bagilah sayuran
menjadi dua bagian sama besar.
4. Ambil bagian
pertama dan letakkan dalam wadah tanah liat. Campur dengan 1 kg gula coklat. Padatkan campuran tersebut.
5. Ambilah bagian yang lain dan campurlah dengan
gula coklat 1 kg masukkan dalam wadah yang sama dan tekanlah hingga
padat.Tambahkan 1 kg gula coklat di atas kedua campuran tersebut.
6. Ambillah kantong plastik dan penuhilah dengan
air dan ikatlah. Letakkan kantong ini di atas sehingga campuran tetap berada di
bawah dan tidak ada udara dalam
campuran. Tutupi wadah tersebut dengan kertas dan biarkan selama 1 hari.
7. Buang kantong air dan tutupi kembali wadah
tersebut. Letakkan wadah pada tempat yang tidak ada semutnya.
Biarkan selama 5 s/d 7 hari. setelah 5 s/d 7 hari campuran ini sudah siap
digunakan
8. Di sarankan untuk tidak mencampur berbagai
macam sayuran atau bahan karena setiap sayuran atau bahan mempunyai
mikroorganisme yang berbeda sehinga akan mempunyai pertumbuhan yang berbeda.
Larutan yang baik tidak mempunyai bau alkohol.
Penggunaan.
Larutan ini bisa digunakan untuk menyiram sayuran dari pembenihan hingga masa
panen. campurlah bahan ini dengan perbandingan 1:500 (satu banding lima ratus).
Larutan ini juga merangsang pertumbuhan tanaman, melapukkan bahan organik dalam
tanah, perbaikan tanah dan mendorong kehidupan mikroorganisme dalam tanah.