Banyaknya kandungan unsur hara yang ada di dalam lahan pertanian yang ada di lahan saudara dapat dilihat secara sederhana dari penampakan warna tanaman di lahan saudara. Misalnya ada tanaman yang kelihatan hijau sementara yang lainnya terlihat kekuningan. Tanaman hijau menggambarkan bahwa tanah tersebut mempunyai cukup unsur hara. Sedangkan tanaman yang berwarna kuning biasanya menunjukkan bahwa tanah tersebut tidak cukup mempunyai unsur hara.
Untuk memudahkan unsur hara dapat diserap tanah dan
tanaman bahan organik dapat dibuat menjadi pupuk cair terlebih dahulu. Pupuk
cair menyediakan nitrogen dan unsur mineral lainnya yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan tanaman, seperti halnya pupuk nitrogen kimia. Kehidupan binatang di
dalam tanah juga terpacu dengan penggunaan pupuk cair. Pupuk cair tersebut
dapat dibuat dari kotoran hewan yang masih baru. Kotoran hewan yang dapat
digunakan misalnya kotoran kambing, domba, kelinci atau ternak lainnya.
Pembuatan pupuk cair dapat dilakukan dengan cara
menempatkan kotoran ternak ke dalam goni. Kumpulkan 30-50 kg kotoran ternak
yang masih segar. Masukkan dalam karung goni dan ikatlah karung tersebut.
Masukkan karung yang berisi kotoran ke dalam drum yang berisi air 200 liter
air. Dengan mengangkat ke atas dan kebawah dalam drum maka kotoran ternak
tersebut akan muda larut. Lakukan setiap 3 hari. Dibutuhkan waktu kira-kira 2
minggu untuk melarutkan semua unsur hara dalam pupuk ke dalam air. Larutan siap
bila warna ini berubah menjadi coklat tua. Cara lain, untuk memperkirakan kapan
larutan telah siap/jadi adalah melalui penciuman. Hari pertama akan terasa bau
amoniak yang kuat. Setelah 10-14 hari, bau tersebut menjadi berkurang.
Larutan tersebut merupakan pupuk cair yang bagus untuk
memupuk pertumbuhan tanaman. Pupuk ini dapat digunakan untuk berbagai macam
tanaman. Untuk mendapatkan hasil yang bagus lebih baik pupuk cair tersebut
diencerkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Untuk satu bagian larutan,
tambahkan 1 atau 2 bagian air. Larutan tersebut digunakan untuk menyiram
tanaman, di sekeliling tanaman. Beberapa tanaman dapat juga langsung
menggunakan pupuk cair tersebut misalnya jagung. Ampas dari sisa pupuk cair ini
dapat digunakan sebagai mulsa tanaman atau ditambahkan untuk pembuatan kompos.
a. Manfaat
Pupuk cair lebih mudah terserap oleh tanamn karena
unsur-unsur di dalamnya sudah terurai. Tanaman menyerap hara terutama melalui
akar, namun daun juga punya kemampuan menyerap hara. Sehingga ada manfaatnya
apabila pupuk cair tidak hanya diberikan di sekitar tanaman, tapi juga di atas daun-daun.
Penggunaan pupuk cair lebih memudahkan pekerjaan, dan
penggunaan pupuk cair berarti kita melakukan tiga macam proses dalam sekali
pekerjaan, yaitu :
- Memupuk
tanaman
- Menyiram
tanaman
- Mengobati
tanaman
b. Bahan
Pupuk cair bisa dibuat dari bahan yang mempunyai
unsur-unsur yang mudah atau bisa terurai di dalam air, misalnya:
- Pupuk hewan
- Daun-daunan
(terutama dari kacang-kacangan)
- Kompos
Cara pembuatan :
Masukkan kotoran hewan dalam goni dan rendamlah dalam
drum tertutup. Aduklah pupuk cair dalam drum sekali seminggu. Setelah beberapa
minggu pupuk dapat digunakan. Lama waktu pembuatan.:
- Pupuk cair
dari daun/kompos setelah 2 minggu;
- Pupuk cair
dari pupuk kandang setelah 3 minggu ;
Untuk penggunaan bisa juga dicampurkan dengan berbagai
bahan organik. Campuran :
- Daun /
kompos : 1 bagian pupuk cair dengan 3 bagian air,
- Pupuk
kandang : 1 bagian pupuk cair dengan 5 bagian air ;
c. Penggunaan
Pemakaian pupuk cair adalah waktu tanaman berumur 2-3
minggu setelah perkecambahan Penggunaan pupuk cair adalah terutama untuk
tanaman di persemaian atau di kebun kecil, karena jumlah pupuk cair terbatas.
Waktu pemupukan sebaiknya pagi atau sore hari, sehingga pupuk cair tidak cepat menguap atau tidak hilang oleh hujan. Untuk menghindari
supaya daun tanaman tidak terbakar encerkan pupuk cair. Mulailah dengan
campuran yang paling encer terlebih dahulu.